Jumat, 09 Januari 2009

Kompetensi Guru TIK

Kompetensi Guru TIK
1. Personal
1) Selalu menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa.
Indikator:
Membiasakan diri menerima serta memberi kritik dan saran.
Membiasakan diri mentaati peraturan.
Membiasakan diri konsisten dalam bersikap dan bertindak.
Membiasakan diri meletakkan persoalan sesuai dengan tempatnya.
2) Selalu menampilkan diri sebagai pribadi yang berakhlak mulia yang menjadi teladan bagi peserta didik.
Indikator :
Membiasakan diri berperilaku yang santun dan mencerminkan ketaqwaan.
Membiasakan diri berperilaku yang dapat diteladani oleh peserta didik.
3) Selalu berperilaku sebagai pendidik profesional.
Indikator :
Membiasakan diri menerapkan kode etik profesi guru dalam kehidupan sehari-hari.
Membiasakan diri selalu berkomitmen terhadap tugas sebagai pendidik.
Mengembangkan etos kerja secara bertanggungjawab.
4) Mengembangkan diri secara terus menerus sebagai pendidik profesional.
Indikator :
Memanfaatkan berbagai sumber untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kepribadian.
Mengikuti berbagai kegiatan yang menunjang pengembangan profesi keguruan.
5) Mampu menilai kinerja sendiri yang dikaitkan dengan pencapaian tujuan utuh pendidikan TIK.
Indikator :
Mengkaji strategi berfikir reflektif untuk melakukan penilaian kinerja sendiri.
Berusaha memecahkan permasalahan yang dihadapi dalam meningkatkan kinerja sendiri untuk kepentingan pendidikan TIK.
Menindaklanjuti hasil penilaian kinerja sendiri untuk kepentingan peserta didik
2. Profesional
Kemampuan penguasaan materi pembelajaran TIK secara luas dan mendalam yang memungkinkan guru dapat membimbing peserta didik untuk memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan.
1) Adaptif (Ketrampilan Komputer dan Pengolahan Informasi)
a. Memiliki sikap (etika dan moral) dan Kesehatan serta Keselamatan Kerja (K3) dalam menggunakan perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
Mengidentifikasi aturan-aturan yang berkaitan dengan etika dan moral terhadap perangkat lunak TIK.
Mengidentifikasi syarat-syarat Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dalam menggunakan perangkat TIK.
Memahami ketentuan penggunaan TIK
Menerapkan aturan yang berkaitan dengan etika dan moral terhadap perangkat keras dan perangkat lunak TIK
Menerapkan prinsip-prinsip Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dalam menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak TIK.
b. Menguasai konsep dasar perangkat keras dan perangkat lunak.
Mengidentifikasi perkembangan perangkat keras dan lunak;
Mengidentifikasi alat input, alat pemroses dan alat output dari komputer.
Mampu memasang/mengganti komponen Personal Computer (PC): hardisk, memori, soundcard, dll.
Mengidentifikasi sistem operasi dari komputer.
Melakukan operasi dasar komputer dengan menggunakan salah satu sistem operasi.
Melakukan manajemen file.
Melakukan setting periferal.
Mengidentifikasi aplikasi perangkat lunak.
c. Menguasai program pengolah kata.
Mengidentifikasi anatomi dan fungsi perangkat lunak pengolah kata.
Membuat dokumen baru dengan menggunakan program pengolah kata.
Mampu mengedit, mengelola dan mencetak dokumen.
Menggunakan menu dan ikon yang terdapat dalam perangkat lunak pengolah kata.
Membuat dokumen dengan melibatkan tabel, gambar, dan diagram.
Membuat Object Linking and Embedding
Membuat karya-karya menggunakan program pengolah kata
d. Menguasai program lembar kerja atau spread sheet.
Mengidentifikasi perangkat lunak lembar kerja beserta fungsi ikon dan menunya
Membuat lembar kerja dengan menggunakan program lembar kerja
Mampu mengedit, mengelola dan mencetak lembar kerja
Membuat lembar kerja dengan melibatkan formula, grafik, dan gambar
Menggabungkan karya lembar kerja dengan dokumen program pengolah kata
Mampu menggunakan menu dan ikon yang terdapat dalam perangkat lunak pengolah angka
Mampu menganalisis pengambilan keputusan dengan perangkat lunak lembar kerja.
e. Menguasai program pengolah presentasi.
Mengidentifikasi anatomi dan fungsi perangkat lunak presentasi.
Menggunakan menu dan ikon yang terdapat dalam perangkat lunak pembuat presentasi.
Membuat bahan presentasi.
Mampu mengedit, mengelola dan mencetak dokumen presentasi.
Membuat animasi dalam presentasi.
Mampu memperindah presentasi.
Membuat karya menggunakan program presentasi
f. Menguasai program pengolah database.
Mengidentifikasi prinsip dasar database.
Mengidentifikasi pemeliharaan database.
Mengidentifikasi tabel yang meliputi perancangan, Properties, View dan Wizard.
Mengidentifikasi Form yang meliputi perancangan, Properties dan Wizard.
Mengidentifikasi queri yang meliputi perancangan, operator, parameter dan fungsi yang terdapat dalam queri.
Mengidentifikasi Report yang meliputi perancangan dan modifikasi.
Membuat karya menggunakan program untuk membuat database.
g. Menggunakan internet untuk keperluan informasi dan komunikasi.
Mengenal perangkat keras dan fungsinya untuk keperluan akses internet.
Mengidentifikasi web browser.
Memahami perintah dasar web browser.
Memahami penamaan alamat internet (URL), alamat surat (e-mail) dan aturan penulisan alamat di internet.
Membuat surat elektronik (e-mail).
Membuat Mailing List.
Menggunakan internet untuk memperoleh dan mencari informasi.
Menggunakan internet untuk berkomunikasi langsung.
2) Produktif (Keahlian)
a. Menggunakan paket-paket program grafis dan multimedia.
Indikator
Mengidentifikasi anatomi program membuat grafis
Menggunakan menu dan ikon yang terdapat dalam perangkat lunak pembuat grafis.
Membuat grafis dengan berbagai variasi warna, bentuk, dan ukuran.
Melakukan entry data (grafis) dengan menggunakan image scanner.
Mengoperasikan software pengolah gambar vektor (digital illustration) dan gambar raster (digital imaging).
Mengoperasikan periferal web.
Melakukan entry data (web) dengan menggunakan image scanner.
Mengoperasikan software web design, 2D animation dan FTP.
Mengoperasikan periferal mult
Melakukan entry data (multimedia) dengan menggunakan image scanner.
Mengoperasikan software multimedia dan presentasi.
Mengoperasikan periferal animasi 3D
Mengoperasikan animasi 3 dimensi.
Mengoperasikan periferal multimedia.
Mengoperasikan perangkat lunak multimedia
Mengoperasikan periferal perekam suara.
Mengoperasikan periferal perekam gambar.
Mengoperasikan perangkat lunak penyunting audio.
Mengoperasikan perangkat lunak penyunting video.
Mengoperasikan perangkat lunak efek visual.
Menguasai image video and audio acquisition.
Mengedit dan memanipulasi image, video, dan audio.
Menerapkan program grafis dan multimedia untuk presentasi grafis.
b. Mengenal bahasa pemrograman dan Rekayasa Perangkat Lunak.
Indikator
Mengidentifikasi diagram alur dan algoritma pemrograman.
Mengidentifikasi perintah dasar dan menu suatu bahasa pemrograman.
Mengidentifikasi Tipe, Nama dan Nilai
Mengidentifikasi runtunan.
Membuat program dengan pemilihan.
Membuat program dengan perulangan.
Membuat program dengan prosedur/fungsi.
Membuat program dengan larik.
Menyiapkan dan melakukan survey untuk menentukan kebutuhan data.
Mengoperasikan software bahasa pemograman level 1.
Konversi data level 1.
Menguji program level 1.
Mengoperasikan sistem operasi jaringan komputer berbasis teks.
Melakukan perancangan pengumpulan data
Melakukan desain dan perancangan software.
Melakukan pengkodean program.
Melakukan back up basis data.
Melakukan restore basis data.
Mengoperasikan software aplikasi basis data.
Membuat query data.
Menguji dan memperbaiki kesalahan program.
Membangun interface dengan bahasa pemograman berorientasi objek.
Mengoperasikan bahasa pemograman berbasis web.
Membangun program aplikasi remote data interaktif.
c. Menggunakan jaringan lokal (LAN) dan non lokal (WAN) untuk keperluan informasi dan komunikasi.
Memahami prinsip-prinsip komunikasi data.
Mengenal dan memahami piranti jaringan.
Memahami topologi dan hirarki jaringan.
Memahami multi user acces.
Memahami media transmisi(kabel dan nirkabel)
Mengoperasikan PC dalam suatu jaringan.
Menginstalasi PC.
Mendiagnosis permasalahan pengoperasian PC dan periferal
Melakukan perbaikan dan/atau setting ulang sistem PC.
Melakukan perbaikan peripheral.
Melakukan perawatan PC.
Melakukan perawatan peripheral.
Menginstalasi sistem operasi berbasis GUI (Graphical User Interface).
Menginstalasi sistem operasi berbasis text.
Menginstalasi software.
Mem-Back-Up dan Me-Restore software
Menginstalasi perangkat jaringan lokal (Local Area Network).
Mendiagnosis permasalahan pengoperasian PC yang tersambung jaringan.
Melakukan perbaikan dan/atau setting ulang koneksi jaringan.
Menginstalasi sistem operasi jaringan berbasis GUI (Graphical User Interface).
Menginstalasi sistem operasi jaringan berbasis text.
Menginstalasi perangkat jaringan berbasis luas (Wide Area Network).
Mendiagnosis permasalahan perangkat yang tersambung jaringan berbasis luas (Wide Area Network).
Melakukan perbaikan dan/atau setting ulang .
Memilih aplikasi untuk server
3. Pedagogik
Kemampuan mengelola peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, serta pengembangan peserta didik berbasis TIK untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki.
1) Mampu memutuskan mengapa, kapan, dimana, dan bagaimana TIK mendukung tujuan pengajaran, dan bagaimana memilih jenis-jenis TIK yang sesuai untuk keperluan belajar siswa.
Indikator:
Memilih jenis TIK dan pengajaran yang sesuai dengan materi pelajaran
Menjelaskan alasan memilih jenis TIK dan pengajaran
Merencanakan pelajaran, memutuskan kapan dan bagaimana TIK akan digunakan.
2) Mampu mengembangkan potensi peserta didik.
Indikator:
Mengkaji teori-teori tentang teknologi informasi dan komunikasi.
Melaksanakan bimbingan belajar tentang teknologi informasi dan komunikasi yang dibutuhkan anak didiknya.
Mengembangkan kegiatan praktikum dalam proses pembelajaran.
3) Menguasai prinsip-prinsip dasar pembelajaran berbasis TIK.
Indikator:
Mengkaji landasan filosofis yang mendasari pembelajaran berbasis TIK di tingkat sekolah menengah kejuruan.
Mengkaji prinsip-prinsip dasar pembelajaran berbasis TIK
Mengkaji berbagai model pembelajaran berbasis TIK yang terpusat pada siswa dan sesuai untuk tingkat sekolah menengah kejuruan
Mengkaji berbagai pendekatan, strategi, metode dan teknik pembelajaran berbasis TIK yang mendidik, termasuk untuk siswa yang berkelainan dan atau berkesulitan belajar
4) Mengembangkan kurikulum TIK yang mendorong keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran.
Indikator:
Mengembangkan bahan ajar TIK dalam berbagai format yang mengakomodasi perbedaan kebutuhan peserta didik
Mengembangkan berbagai media pembelajaran tentang TIK yang bersumber dari lingkungan yang memicu keterlibatan anak didik secara aktif dan menyenangkan
5) Merancang pembelajaran TIK yang mendidik.
Indikator:
Mengkaji prinsip-prinsip perencanaan pembelajaran TIK yang mendidik.
Menyusun rencana pembelajaran yang mempertimbangkan karakteristik anak didik dan mata pelajaran berbasis TIK tingkat sekolah menengah kejuruan untuk mencapai tujuan utuh pendidikan
6) Melaksanakan pembelajaran TIK yang mendidik.
Indikator:
Menerapkan keterampilan dasar mengajar mata pelajaran (MP) berbasis TIK.
Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif
Melaksanakan pembelajaran dengan mempertimbangkan karakteristik anak dan MP berbasis TIK tingkat sekolah menengah kejuruan dalam rangka pencapaian tujuan utuh pendidikan
Mengelola kelas dengan memanfaatkan potensi yang ada pada siswa
Melakukan penyesuaian transaksional dalam pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan anak didik dan pencapaian tujuan utuh pendidikan
Menerapkan model-model pembelajaran berbasis TIK yang memicu keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.
Menggunakan lingkungan sekolah sebagai laboratorium pembelajaran berbasis TIK.
Memberikan bantuan individual sesuai dengan kebutuhan peserta didik
7) Menilai proses dan hasil pembelajaran TIK yang mengacu pada tujuan utuh pendidikan.
Indikator:
Mengkaji berbagai strategi dan prosedur penilaian proses dan hasil pembelajaran TIK yang mengacu pada tujuan utuh pendidikan
Mengembangkan berbagai instrumen penilaian proses dan hasil pembelajaran TIK.
Melaksanakan penilaian proses dan hasil pembelajaran TIK yang mengacu pada tujuan utuh pendidikan
Membiasakan diri melakukan refleksi mengenai proses dan hasil pembelajaran TIK.
Menindaklanjuti hasil penilaian untuk memperbaiki kualitas pembelajaran TIK.
4. Sosial
Kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar terhadap perkembangan TIK
1) Mampu berkomunikasi secara efektif dengan orang tua peserta didik, sesama pendidik, dan masyarakat sebagai stakeholders dari layanan ahlinya.
Indikator:
Berkomunikasi dengan orang tua peserta didik, sesama pendidik, dan masyarakat tentang program pembelajaran TIK dan kemajuan peserta didik.
Mengikutsertakan orang tua peserta didik dan masyarakat dalam program pembelajaran TIK dan dalam mengatasi kesulitan belajar peserta didik.
2) Berkontribusi terhadap perkembangan pendidikan TIK di sekolah dan masyarakat.
Indikator:
Bekerjasama dengan teman sejawat dalam menyelenggarakan berbagai program pendidikan berbasis TIK di sekolah.
Merancang berbagai program berbasis TIK untuk mengembangkan pendidikan di sekolah dan lingkungan sekitar.
3) Berkontribusi terhadap perkembangan pendidikan TIK di tingkat lokal, regional, dan nasional.
Indikator:
Mampu mengidentifikasi dan menganalisis masalah-masalah pendidikan TIK di sekolah pada tataran lokal, regional, dan nasional.
Mengembangkan alternatif pemecahan masalah-masalah pendidikan TIK di sekolah.
4) Mampu memanfaatkan TIK untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri
Indikator:
Mengkaji berbagai perangkat TIK.
Mampu mengoperasikan berbagai peralatan pembelajaran untuk berbagai kepentingan peningkatan keprofesionalan.
Memanfaatkan TIK untuk berkomunikasi dan mengembangkan kemampuan profesional

Makalah ICT Iran

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Seiring dengan kemajuan IPTEK pada era global ini teknologi informasi dan komunikasi sudah berkembang pesat dan canggih teknologi informasi dan koomunikasi ini sangatlah penting dalam membantu mempermudah kehidupan manusia, salah satu contohnya adalah negara IRAN, IRAN ini memilik populasi 64 juta dengan tingkat pertumbuhan 1,7 persen Penduduknya terdiri dari berbagai etnis yaitu Par, Turki (Azerbaijan), Kurd, Lore, Juni Protestan), Arab, Baluch dan Turkmen. Empat puluh satu juta tinggal di daerah pedesaan. tingkat melek huruf di Negara tersebut lebih dari 96 persen dan pendidikan sekolah adalah wajib Saat ini kurang lebih terdapat 18 juta siswa disemua sekolah sekolah baik negeri system informasi dan komunikasi teknologi (ICTs) strategi di Negaratersebuttelahdikembangkan
1.2 Perumusan masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dapat dirumuskan permasalaha sebagai berikut:
1. Bagaimana perkembangan teknologi informasi dan komunikasi ( ICT ) di IRAN
1.3 Pembatasan Masalah
Agar pembahasan masalah tidak terlalu meluas maka penulis membatasi masalah yang akan di bahas
1Bagaimana kebijakan dan strategi negara iran dalam mengembangkan teknologi informasi dan komunikasi
2.Bagaimana fungsi lembaga-lembaga dalam mengembangkan ICT di IRAN
1.4 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan pada makalah ini, sebagai berikut :
1.Mengetahui perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di Iran
2.Memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengantar TIK
1.5 Manfaat Penulisan
Kegunaan penulisan yaitu:
Sebagai Pengetahuan tentang teknologi informasi dan komunikasi di IRAN
Dapat melengkapi salah satu tugas Mata Kuliah pengantar TIK

1.6 Metode Penulisan
Penulisan makalah ini menggunakan metode Deskriptif dari sumber-sumber materi yang telah dikumpulkan sebagai study literatur.


BAB II
(ISI/MATERI )
IRAN adalah sebuah negara yang memiliki populasi 64 juta dengan tingkat pertumbuhan 1,7 persen. Penduduknya mewakili berbagai etnis asal termasuk Par, Turki (Azerbaijan), Kurd, Lore, Juni (Protestan), Arab, Baluch dan Turkmen. Empat puluh satu juta tinggal di daerah pedesaan. tingkat melek huruf di Negara tersebut lebih dari 96 persen dan pendidikan sekolah adalah wajib
Saat ini kurang lebih terdapat 18 juta siswa disemua sekolah baik negeri maupun swasta system informasi dan komunikasi teknologi (ICTs) strategi di Negara tersebut telah dikembangkan, kebijakan dan strategi.Dewan Informatika, didirikan setelah Revolusi Iran systemise untuk teknologi informasi (TI) dan kegiatan ICT.Dengan peran utama adalah untuk menilai dan mengklasifikasimengawasi kegiatan pengembangan piranti lunak. Lembaga lain adalah Badan Nasional ICT (NICTA), yang dipimpin oleh Presiden Iran, H.E. Khatami StrukturNICTA bertanggung jawab untuk merancang dan mengelola Aplikasi Rencana Informasi dan Komunikasi Teknologi TAKFA), yang secara keseluruhan digunakan untuk rencana pembangunan ICT di Iran.Aplikasi program (TAKFA) pada saat ini, yang paling penting inisiatif kebijakan untuk Iran. Misinya adalah untuk mendorong pengembangan yang berbasis pengetahuan ekonomi untuk mencapai tujuan berikut:
1) Membuat infrastruktur (jaringan, hukum dan keamanan) untuk Iran informasi dan komunikasi 2) Menerapkan sistem yang komprehensif komunikasi dan informasi. 3) Pengembangan tenaga kerja produktif. 4) Mendorong perkembangan ICT keterampilan di kedua tingkat individu dan lembaga.jaringan, hukum dan keamanan). digital dan perluasan keterampilan tenaga kerja di Iran.
Sebuah rencana untuk memperluas ICT di perguruan tinggi. Sebuah rencana untuk memperluas ICT di kesehatan, pengobatan dan pendidikan medis. Iran Central Asia Barat dan Selatan 61 Sebuah rencana untuk memperluas ICT di ekonomi, perdagangan, Sebuah rencana untuk mengembangkan budaya dan pengetahuan ICT, dan untuk memperkubahasa di lingkungan komputer.
Sebuah rencana untuk memperluas aktif UKM di ICT dengan membuat pusat pertumbuhan dan taman ICT. Sejumlah inisiatif akan dilakukan untuk melakukan ini rencana. Orang-orang yang paling relevan untuk sektor pendidikan adalah berikut: 1. Mengembangkan ilmu jaringan (universitas dan lembaga penelitian). 2. Mengembangkan pertumbuhan jaringan (Departemen Pendidikan's sekolah). 3. Membuat informasi terkini nasional (yakni, penciptaan dari web untuk semua badan eksekutif dan diseminasi informasi yang relevan tersebut melalui web). Pengembangan ICT di sekolah. Membuat perpustakaan digital. mengembangkan layanan medis remote control. Utama dari kegiatan TAKFA yang akan mempengaruhi pendidikan: 1. Penerapan ICT di sekolah dan tenaga kerja pembangunan (di sekolah dasar dan menengah sebagai baik sebagai lembaga pelatihan kejuruan). 2. Penerapan ICT di pendidikan tinggi (Pengobatan, Rekayasa, Ilmu Sosial, Seni, dll). Pengembangan ICT dalam isu-isu budaya (Farsi menulis dan penggunaan, seni, budaya, dll). Secara keseluruhan, total 1.650 proyek telah diserahkan secara resmi ke SCICT dengan total nilai lebih dari US $ 2,7 miliar. Sebagian besar mereka adalah untuk konsultasi, konsep pembangunan dan studi kelayakan, membuat infrastruktur dalam organisasi, penyelesaian proyek yang ditetapkan di masa lalu dan sumber daya manusia pembangunan. Saat ini tingkat akses ICT dan menggunakan Para mitra pemerintah dalam pendidikan terrmasuk Iran berikut: Departemen Pendidikan Lembaga Pelatihan Kejuruan Teheran pelatihan teknis Institut Elektronik pendidikan komite TAKFA Iran nasional radio dan TV Organisasi swasta yang menawarkan komputer pelatihan Yang paling banyak digunakan adalah multimedia ICTs CD-ROM, Web portal, elektronik dukungan dari kurikulum tradisional (PowerPoint presentasi, dll) dan newsgroup line. Departemen Pendidikan memiliki rencana untuk mengembangkan ICT aplikasi dalam pendidikan dasar dan menengah. Saat ini, 6.500 dari 15.000 Iran sekolah menengah memiliki situs komputer, dan pada tahun 2006 semua sisanya akan sebagai baik. Pertumbuhan yang Jaringan adalah rencana untuk pelayanannya endirikan fasilitas ICT di sekolah. Pedoman untuk Pertumbuhan Jaringan yang termasuk penelitian dan pengembangan, menempatkan hardware dan konektivitas Internet di tempat, pengembangan bahan-bahan pendidikan dan pelatihan untuk orang-orang di sektor pendidikan.
Lembaga Pelatihan Kejuruan yang memiliki beberapa kursus pada IT dan ICT, namun peralatan yang tidak memadai. Teheran teknis yang memberikan pelatihan Institut pelatihan terkemuka untuk Microsoft Sertifikat Sistem Rekayasa (MCSE) Elektronik pendidikan adalah komite TAKFA bertanggung jawab untuk memperluas penggunaan ICT di bidang pendidikan dengan terus untuk mengelola perkembangan proyek, melakukan seminar ICT untuk mengembangkan keahlian, mengidentifikasi sesuai pendidikan dan model membangun basis data digital pendidikan. Mereka terus pendidikan untuk mengembangkan produk perangkat lunak (semua CD-ROM), dengan 25 produk pada tahun 2000 meningkat menjadi 100 pada tahun 2002. Ironis Nasional Radio dan TV menawarkan Pendidikan Saluran, yang menawarkan banyak program di bidang IT-mata pelajaran yang terkait mulai dari cara menggunakan berbagai perangkat lunak untuk menunjukkan ilmiah dan dokumenter. Ada juga stasiun radio, endidikan Station, yang menawarkan program serupa. Publik lainnya yang efektif siaran media adalah teletext diberikan oleh TV channel 2 (versi Persia) dan 3 (versi Bahasa Inggris). Ini menawarkan berbagai informasi yang secara berkala diperbarui, serta informasi harian pada hal-hal yang baru terjadi. Swasta menawarkan pelatihan di laboratorium komputer disertifikasi oleh Departemen Pekerjaan dan Asuransi Sosial. Ini adalah pusat pelatihan yang berhubungan dengan IT. Mereka memiliki dibentuk asosiasi mereka sendiri,
Kepala Lab Komputer. UNESCO Meta-survei tentang Penggunaan Teknologi dalam Pendidikan Berdasarkan statistik terbaru yang tersedia, 1100 komputer laboratorium sedang aktif di daerah (lihat www.isaci.com). Karena dari luas mengabaikan hak cipta, terdapat tidak banyak motivasi untuk produksi pendidikan perangkat lunak, namun tampaknya ini dapat berubah. Dalam beberapa tahun terakhir, Dewan Tinggi Informatika telah menetapkan hak cipta untuk Iran produk perangkat lunak; tantangan sekarang adalah untuk menerapkan hukum. Keaksaraan di komputer dan penggunaan komputer tidak ada perbedaan antara Gendang. Namun, aturan Islam untuk anak laki-laki dan perempuan masih berlaku untuk beberapa hal. Juga di daerah pedesaan dan kota kecil ada nyanyi dan kekhawatiran tentang menggunakan komputer, khususnya mengenai World Wide Web Inisiatif utama Departemen Pendidikan telah dimulai sebuah Elektronik Rencana sekolah di 10 sekolah yang memudahkan penggunaan komputer dan menyediakan pelatihan untuk guru dan peserta didik.
Pardis Teknologi Park terletak di dalam kawasan Pardis di timur laut dari ibukota teheran. Ia berencana untuk menyediakan berbagai layanan termasuk layanan ICT pelatihan dan pendidikan; konsultasi, dan investasi pemasaran; perbankan, asuransi dan pembiayaan; dan laboratorium dan fasilitas lokakarya. SchoolNet didirikan dengan dukungan dari Sains dan Seni Foundation (SAF) dan Sharif Universitas Teknologi. SchoolNet memungkinkan untuk sekolah dan budaya lembaga untuk menyambung ke Internet. Selain itu, di pusat intranet SchoolNet memfasilitasi akses ke sumber daya pendidikan pada web dan menyediakan portal untuk berinteraksi dengan pengguna. Lembaga Pelatihan Kejuruan yang telah ditetapkan tujuh pusat ICT untuk pendidikan. Jumlah ini akan meningkat menjadi 30 pada tahun 2004. Pada Maret 2003, departemen institusi ini telah dilengkapi dengan komputer situs. Elektronik pendidikan komite TAKFA baru-baru ini diadakan sebuah seminar pendidikan elektronik di Teheran yang dibawa bersama dan spesialis berpengalaman teknologi untuk brainstorming tentang kedua-dua literatur perspektif dan e-learning. Sejumlah kertas disampaikan dan beberapa lokakarya dilaksanakan. Website www.irankids.com untuk menyediakan layanan anak-anak yang termasuk pelatihan dalam bidang ilmu pengetahuan seperti aritmatika, keselamatan, seni dan musik; hiburan seperti Anda membutuhkan sebagai, komik, lelucon, dan gambar galeri permainan komputer; orangtua pelatihan seperti gizi untuk anak-anak, bagaimana untuk "teknologi" Anda anak-anak dan bagaimana untuk bertingkah terhadap anak-anak Anda; internet sekolah untuk Iran anak; dan berita board untuk anak-anak. Virtual kelas pertama adalah pelatihan guru-line kelas dipromosikan oleh Penelitian dan Pemrograman Organisasi. Memberikan kesempatan untuk nomor ahli dari Dinas Pendidikan untuk mengambil bagian di kelas dan pengalaman sebagai siswa kelas virtual. Proyek ini diusulkan oleh Parviz Dullayee, Presiden EDTLab dan staf Elektronik, Komputer dan Telekomunikasi Departemen Universitas Wollongong. Isi delapan minggu kursus berfokus pada hardware dan software komputer, sambungan ke Internet dan aplikasi berbasis web. Contoh pelatihan Lembaga Pelatihan kejuruan yang telah ICT kursus untuk 3.000 guru. Semua staf pemerintah harus mengambil 130 jam saja pada MS Office dan konsep ICT. Tujuh puluh ribu guru dari Departemen Pendidikan kursus ICDL telah berlalu. Isi kursus tersebut mencakup informasi umum TI, pengenalan untuk OS dan bekerja dengan file, kata pengolahan, elektronik presentasi, spreadsheet, database, dan Internet mail dan menggunakan mesin pencari.
Kendala pada penggunaan ICT Departemen Pendidikan kendala Saat ini kendala pada penggunaan ICT di bidang pendidikan adalah sebagai berikut: Swasta lembaga pelatihan komputer yang memberikan pelatihan ICT apapun tidak memenuhi standar Ada sedikit penekanan pada pengembangan ketrampilan ICT strategi dalam pendidikan kejuruan dan departemen. Tidak ada standar nasional berbeda untuk e-learning. Ada kurangnya pengetahuan tentang undang-undang hak cipta, dan pelaksanaannya, yang menciptakan memahami lingkungan bagi mereka yang bertanggung jawab terhadap e-learning. Tidak ada standar antara banyaknya pelatihan laboratorium komputer yang tidak sah. Ada keperluan untuk mendirikan sebuah pusat untuk memantau dan mengevaluasi fungsi pelatihan laboratorium komputer. Iran Central Asia Barat dan Selatan Ada kurangnya evaluasi efisiensi. Tidak ada program berbeda untuk mengembangkan ICT di pada tingkat dasar dan menengah Strategi dari negara-negara lain telah disalin dengan tidak budaya adaptasi. ICT telah digunakan dalam mengajar tanpa mengubah sebelumnya infrastruktur dan praktek-praktek tradisional. Masih kurangnya informasi untuk orang tua tentang Penggunaan
ICT dalam mengajar. Kendala pemerintah Kekurangan nasional e-learning strategi telah menyebabkan terpencil proyek berbeda dan berkualitas Siswa memiliki sedikit akses ke komputer dan TV. Bandwidth rendah mengarah pada penurunan tajam data layanan transfer di Internet. Infrastruktur telekomunikasi untuk menghubungkan sekolah nasional untuk intranet tidak memuaskan. Masih kurangnya pelatih berpengalaman dalam bidang ICT.Ada yang tidak memuaskan tingkat keahlian dalam parsi antara siswa di daerah-daerah yang telah tertentu dialek dan / atau bahasa yang berbeda (e.g., W. Azerbaijan, E. Azerbaijan, Zanjan, Ardabil, Kermanshah, Kordestan, Sistan dan Balouchestan). Sekolah tidak memiliki baris yang memungkinkan Internet konektivitas. Ada kurangnya Farsi aplikasi dan skrip masalah. Terdapat kekurangan yang kuat dan terpadu manajemen untuk pengembangan ICT untuk negara. ICT untuk proyek-proyek yang diberikan pemerintah perusahaan. Ada sejumlah keputusan badan tanpa membedakan peran penjelasan. masih kurangnya infrastruktur TI di masyarakat umumnya dan khususnya di dasar dan menengah sekolah. Kurangnya laboratorium komputer dan lokal jaringan akses ditambah konektivitas Internet yang miskin dasar kesulitan.
Analisis Berikut ini adalah strategi yang diusulkan untuk meningkatkan dan mengembangkan penggunaan ICT dalam sistem pendidikan: 1. Mengembangkan dan menyebarluaskan rencana strategis nasional untuk e-learning yang cocok untuk primer, sekunder tinggi dan sekolah, serta pelatihan kejuruan pusat. (Item ini bertugas pada daftar Tinggi Dewan Informatika - e-learning panitia.) Kereta spesialis guru untuk mengembangkan ICT dalam mengajar sekolah. Kereta ICT spesialis di Dinas Pendidikan. 2. Kepala sekolah untuk memperkenalkan penggunaan ICT dan membantu mereka mengembangkan sekolah mendukung budaya. Mengembangkan visi untuk pendidikan yang didasarkan pada belajar sepanjang hayat. tahan pelatihan seminar untuk memperkenalkan keluargaKepenggunaanICTdalammengajar. 3. Aktifkan asosiasi orang tua-guru untuk mendukung penggunaan ICT dalam mengajar. Aktifkan dewan kota untuk bertindak seperti fasilitator untuk mengembangkan penggunaan ICT dalam mengajar.


BAB III
KESIMPULAN
Saat ini kurang lebih terdapat 18 juta siswa disemua sekolah baik negeri maupun swasta system informasi dan komunikasi teknologi (ICTs) strategi di Negara tersebut telah dikembangkan, kebijakan dan strategi.Dewan Informatika, didirikan setelah Revolusi Iran systemise untuk teknologi informasi (TI) dan kegiatan ICT.Dengan peran utama adalah untuk menilai dan mengklasifikasimengawasi kegiatan pengembangan piranti lunak. Lembaga lain adalah Badan Nasional ICT (NICTA), yang dipimpin oleh Presiden Iran, H.E. Khatami StrukturNICTA bertanggung jawab untuk merancang dan mengelola Aplikasi Rencana Informasi dan Komunikasi Teknologi TAKFA), yang secara keseluruhan digunakan untuk rencana pembangunan ICT di Iran.Aplikasi program (TAKFA) pada saat ini, yang paling penting inisiatif kebijakan untuk Iran. Misinya adalah untuk mendorong pengembangan yang berbasis pengetahuan ekonomi untuk mencapai tujuan berikut:
1) Membuat infrastruktur (jaringan, hukum dan keamanan) untuk Iran informasi dan komunikasipembangunan. 2) Menerapkan sistem yang komprehensif komunikasi dan informasi. 3) Pengembangantenagakerjaproduktif. 4) Mendorong perkembangan ICT keterampilan di kedua tingkat individu dan lembaga

DAFTAR PUSTAKA
Website • www.mche.or.ir - Menteri Sains, Riset dan Teknologi situs • www.irandoc.ac.ir - The IRANDOC situs, yang utama adalahbekerjapenelitian,pelatihan dan informasi layanan. Penelitian tentang informasi ilmu pengetahuan,sebagai bagian dari IRANDOC misi, dilakukan oleh penelitian unit. Unit ini bekerja di perpustakaan dan informasi, informasi analisis, sistem informasi manajemen, dan terminologi thesauri dan teknologi informasi. IRANDOC juga sekretariat dan anggota Dewan Nasional Penelitian I.R. Iran, dan mewakili Iran di ASTINFO (UNESCO-daerah didukung jaringan untuk pertukaran informasi dan pengalaman dalam sains dan teknologi di Asia dan Pasifik). • www.iranict.org-Departemen PTT. Website ini memperkenalkan pembaca untuk penggunaan ICT untuk pembangunan dan telah mengumpulkan beberapa linkberguna. • www.shci.ir • www.irankids.com • www.techpark.com • www.iran-ict.org - Iran Nasional Informasi dan Komunikasi Teknologi agenda; Peraturan koneksi internet selular (ICP). • www.schoolnet.ir - Website ini memberikan informasi rinci tentang tujuan dan program SchoolNet dari Iran. • www.sanaray.com - Website dari Sanaray Corporation, yang merupakan konsorsium yang didirikan pada tahun 1998 ketika sejumlah besar Iran perangkat lunak perusahaan datang bersama-sama, berdasarkan rekomendasi dari pihak pemerintah Iran. • www.irica.com - The Iran Informatika Asosiasi Perusahaan (IRICA) dibentuk pada 1944 dengan tujuan utama menjadi katalis untuk pertumbuhan ekonomi dan industri ICT di Iran.

Laporan jurnal

GELAR MASTER PADA KOLABORASI BELAJAR VIRTUAL

Makalah ini akan menjelaskan tentang program Master di ICT dan pembelajaran,Mil merupakan hasil kolaborasiyang diambil oleh perguruan tinggi, yang menempuh jenjang pendidikan selama 2 tahun, program ini unik karena dalam rangka membangun pedagogi dalam rangka proyek pengajaran, sebuah analisis persefektif yang mendasar yang terkai dengan organisasi, fleksibilitas, dan pelaksanaan proyekpengajaran secara online
Mil didirikan Selama 4 tahun mulai dari pengalaman periode pertama dimana defartemen sains dan teknologi melakukan kerjsama untuk melakukan perlindungan hukum, kan tetapi tanggungjawab untuk mengembangkan dan menjalankan kurikulum dimasukan kedalam panitia dari lima perguruan tinggi yang terlibat Mil Bertujuan Untuk Menawarkan Kesempatan Kepada Siswa, Untuk Bekerja di masyarakat atau badan usaha swasta
MIL merupakan bagian dari ICT selain itu MIL menyediakan ruang belajar amalan yang kan dipantau terus baik dengan cara negoisasi maupun dengan cara rekontruksi, dan dapat menyimpulkan bahwa MIL dapat dilihat sebagai contoh terbaik yang harus dipadukan dalam belajar ada beberapa program Mil yang sudah diterapkan di beberapa Negara antaralain:
1. Di Denmark
Bangsa eropa berinisiatif untuk berkoordinasi dan membuat korespondensi antara universitas, program studi sebagai upaya untuk meningkatkan kerjasama antara perguruan tinggi dan badan usaha, untuk memberikan kesempatanmelanjutkan pendidikandan mengembangkan kompetensi dalam pengetahuan berbasis masyarakat ada beberapa pertguruan tinggi yang sudah menerapkan program ini antaralain:
· Universitas Ti Di Kopenhageun
· Suatu Jaringan Ti Di Universitas Yang Ada Dibagian Barat Denmark pada tahun 2000, walaupum keputusan politik mengakikibatkan dua daerah di TI perguruan tinggi mastert ini diabaikan dan divisi dibentuk melalui kolaborasi antara jembatan lima di universitas di Denmark, pnelitian masyarakat telah berkontribusi dengan berbeda tetapi meliputi kompetensi untuk melengkapi gelar master dalma bidang ICT dan pembelajaran
MIL dapat dilihat sebagai pelopor dari virtual konsep universitas di Denmark dan tantangan pertama untuk membangun kerangka organisasi kolaboratif yang ternyata merupakan tantangan utama dan MIL ditempatkan di kelas tengah tanpa hukum, keuangan dan system organisasi,
3.Program studi

Rencana kurikulum untuk siswa dengan belajar full membutuhkan focus pada fleksibilitas dalam ruang dan waktu.Di Denmark sebuah gelar master memiliki nilai 60 ECTS(Eropa kredit transfer system)Kurikulum MIL yang terorganisir,Beberapa universitas memiliki tradisi yang kuat untuk lecturing.Dasar dalam prinsip Mil adalah sebuah proyek belajar yang mengintegrasikan kombinasi dua budaya yaitu proyek dan modul,program modul mengintegrasikan dua budaya di proyek atau kasus studi untuk mengamankan integrasi teori dan praktek.’MIL sifatnya terstruktur sebagai moduler yang dibagi menjadi lebih kecil,setiap kursus modul biasanya berisi 2 atau 3 sub kursus,sebenrnya masih bisa menyelesaikan suatu kursus dalam jangka waktu relative terbatas namun itu tantangan untuk membuat keseimbangan antara fleksibilitas waktu pada satu sisi

4. Badan pedagogical rangka

MIL ini di susun sebagai campuran belajar line dengan studi dan empat tahunan tatap muka seminar.MIL dari ideology didasarkan pada gagasan dari masyarakat dan praktek.MIL datang dari siswa beerbagai perusahaan dan organisasi,Kajian program ini berdasarkan fundamental kerjasama dalam proyek,Pendekatan ini juga tidak hanya berlaku untuk tahun pertama proyek dan gelar tesis,tetapi juga sebagai penetrates pedagogis,dengan pendekatan ini kami berupaya memfasilitasi sebuah integrasi teori dengan pengalaman kerja.

5.Metodologi

MIL bertujuan memberikan kesan yang mengikuti MIL dengan menyorot berbgai persoalan yang berkaitan dengan organisasi virtual.Mil dihasilkan dalam bentuk sumberdaya dalam bentuk kuliah on-line menggunakan video streaming yang disimpan dalam arsip kursus,selainitu video berbasis khusus untuk pelajaran interaktif pada photoshop dan dreamweaver telah dikembangkan,selain itu ceramah streaming dan screen shot telah dimanipulasi,pertama proyek bekerja meningkatkan kompetensi siswa dalam proyek manajemen,menggunakan chatting khusus untuk menangani masalah(membuat keputusan dll)dan menggunakan ashynchhronous dib tulis untuk program kolaborasi diskusi dan refleksi
6.Belajar di virtual

MIL telah ada sejak 4 tahun lalu dan melayani 200 siswa,yang berumur antara 30-60 tahun yang memegang sebuah jabatan atau pekerjaan dan mempunyai latar belakang dalam pengajaran tik,MIL bekerjasama pada proyek yangn di dukung oleh perguruan tinggi.proyek ini akan mengakibatkan penggunaan web pada sumberdaya video pendididkn tinggi

7.praktek terbaik dan pedagogis desain

Belajar virtual bukan masalah sederhana proyek ini menyarankan berbagai pendekatan pedagogis berbeda dengan disiplin ilmiah antar berbagai pendekatan.Berbeda siswa berbeda tujutn dan rencaba berbeda di ruang dan waktu,berbeda cara belajar,gaya berkomunikasi juga berbeda kebutuhan dan informasi,kami menyatakan bahwa MIL adalah contoh terbaik yang bisa digabungkan dengan pembelajaran karena mil adalah tempat praktek terbaik dibawah konstan negosiaso dan rekonstruksi yang melekat pada proses pembelajaran.

Pengertian TIK

1. Pengertian Teknologi

Kata teknologi berasal dari bahasa Yunani, technologia, techne yang berarti ‘keahlian’ dan logia yang berarti ‘pengetahuan’. Dalam pengertian yang sempit, teknologi mengacu pada objek benda yang dipergunakan untuk kemudahan aktivitas manusia, seperti mesin, perkakas, atau perangkat keras.

Dalam pengertian yang lebih luas, teknologi dapat meliputi pengertian sistem, organisasi, juga teknik. Akan tetapi, seiring dengan perkembangan dan kemajuan zaman, pengertian teknologi menjadi semakin meluas, sehingga saat ini teknologi merupakan sebuah konsep yang berkaitan dengan jenis penggunaan dan pengetahuan tentang alat dan keahlian, dan bagaimana ia dapat memberi pengaruh pada kemampuan manusia untuk mengendalikan dan mengubah sesuatu yang ada di sekitarnya.3

Jadi teknologi adalah semacam perpanjangan tangan manusia untuk dapat memanfaatkan alam dan sesuatu yang ada di sekelilingnya secara lebih maksimal. Dengan demikian, secara sederhana teknologi bertujuan untuk mempermudah pemenuhan kebutuhan manusia, Teknologi atau pertukangan memiliki lebih dari satu definisi. Salah satunya adalah pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material dan proses yang menolong manusia menyelesaikan masalahnya. Sebagai aktivitas manusia, teknologi mulai sebelum sains dan teknik.,Kata teknologi sering menggambarkan penemuan dan alat yang menggunakan prinsip dan proses penemuan saintifik yang baru ditemukan. Akan tetapi, penemuan yang sangat lama seperti roda da pat disebut teknologi.

2. Pengertian Teknologi informasi dan komunikasi

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebagai bagiandari ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) secara umum adalah semua yang teknologi berhubungan dengan pengambilan, pengumpulan (akuisisi), pengolahan, penyimpanan, penyebaran, dan penyajian informasi(Kementerian Negara Riset dan Teknologi, 2006: 6)

Teknologi informasi juga adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat, dan tepat waktu yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis,dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan.

3. Pengertian TIK dalam bidang pendidikan

Pemanfaatan TIK dalam pendidikan di Indonesia telah memiliki sejarah yang cukup panjang. Inisiatif menyelenggarakan siaran radio pendidikan dan televisi pendidikan sebagai upaya melakukan penyebaran informasi kesatuan-satuan pendidikan yang tersebar di seluruh nusantara, merupakan wujud dari kesadaran untuk mengoptimalkan pendayagunaan teknologi dalam membantu proses pendidikan masyarakat. Kelemahan utama siaran radio maupun televisi pendidikan adalah tidak adanya interaksi imbal balik yang seketika. Siaran bersifat searah, dari nara sumber belajar atau fasilitator kepada pembelajar. Introduksi komputer dengan kemampuannya mengolah dan menyajikan tayangan multimedia (teks, grafis, gambar, suara, dan movie) memberikan peluang baru untuk mengatasi kelemahan yang tidak dimiliki siaran radio dan televisi.

Bila televisi hanya mampu memberikan informasi searah (terlebih lebih bila materi tayangannya adalah materi hasil rekaman), pembelajaran berbasis teknologi internet memberikan peluang berinteraksi baik secara sinkron (real time) maupun asinkron (delayed). Pembelajaran berbasis Internet memungkinkanterjadinya pembelajaran secara sinkron dengan keunggulan utama bahwa pembelajar maupun fasilitator tidak harus berada di satu tempat yang sama. Pemanfaatan teknologi video conference yang dijalankan berdasar teknologi Internet, memungkinkan pembelajar berada di mana saja sepanjang terhubung ke jaringan komputer. Selain aplikasi puncak seperti itu, beberapa peluang lain yang lebih sederhana dan lebih murah juga dapat dikembangkan sejalan dengan kemajuan TIK.

4. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam pendidikan

Di gerbang milenium ketiga, peradaban manusia telah maju begitu rupa. Banyak pencapaian yang telah diraih, mulai dari yang sifatnya “nilai-nilai” (penghargaan atas kemanusiaan, kebebasan, hak atas informasi, dan semacamnya) hingga ke penemuan berbagai artefak kebudayaan.

Jauh sebelum penghujung milenium kedua tiba, revolusi teknologi informasi telah merambah ke segenap pelosok bumi. Berbagai perangkat teknologi yang ditemukan telah menghadirkan definisi baru tentang ruang dan waktu. Seiring dengan itu, berbagai proses sosial yang berwujud transformasi terjadi di mana-mana. Istilah yang paling populer untuk menjelaskan situasi ini adalah “globalisasi”. Secara sederhana, globalisasi dapat dipahami sebagai sebuah proses sosial yang meruntuhkan batas-batas, sehingga dunia menjelma sebagai sepetak kampung. Globalisasi bukan semata fenomena ekonomi, tetapi juga menyangkut transformasi ruang dan waktu. Revolusi teknologi informasi dan massifnya intensitas komunikasi tingkat global memungkinkan manusia sekarang ini untuk melangsungkan model interaksi yang lambat laun berubah. Intensifikasi hubungan tingkat dunia ini selanjutnya akan melahirkan pola-pola relasi baru dalam bidang ekonomi, sosial, politik, komunikasi, pola perilaku sehari-hari, dan termasuk relasi antar-individu.

Meminjam cara penggambaran yang dibuat oleh Jean-Francois Lyotard, globalisasi dapat digambarkan demikian: seorang pemuda kampung di pedalaman Madura sedang mengobrol dengan saudaranya yang bekerja di sebuah hotel Amerika di Arab Saudi dengan menggunakan telepon genggam produk Finlandia, simcard yang dimodali oleh perusahaan Malaysia, dengan jasa piranti lunak buatan Australia. Dia sedang memesan jam tangan Swiss, dan sedang dipertimbangkan apa akan dikirim dengan jasa pengiriman perusahaan Belanda atau lewat tetangganya yang akan pulang ke kampung halaman.

Riwayat globalisasi sebagai efek lebih jauh dari berbagai produk teknologi dan sains dapat ditelusuri jauh ke belakang. Adalah filsuf Inggris Francis Bacon (1561-1626) yang mula-mula meneguhkan metodologi ilmiah yang menjadi motor penggerak perkembangan sains, yakni dengan memperkenalkan metode (penalaran) induktif. Dalam paham Bacon, arah kerja filsafat dibalik: daripada mempersoalkan final causes (teleologi), filsafat sebaiknya mulai menyibukkan diri dengan efficient causes (kausalitas). Dari sini, eksprimentasi dan observasi kemudian didaulat sebagai ruh sains. Dan filsafat pun kemudian diberi basis praktis untuk kehidupan sehari-hari, sehingga dari situlah muncul diktum: knowledge is power (pengetahuan adalah kekuasaan).1

Sains atau pengetahuan ilmiah bekerja dengan prinsip keterukuran. Cita-cita sains adalah kehendak untuk memegang kendali kehidupan dengan lebih besar, atau, dalam bahasa Giddens, untuk “membentuk sejarah menurut tujuan kita sendiri”. Dengan pencapaian sains dan teknologi, dunia diharapkan dapat lebih stabil dan tertata. Akan tetapi, kenyataannya, dunia yang hadir saat ini tak seperti yang diperkirakan oleh para pemikir itu. Bukannya menjadi lebih terkendali, dunia saat ini tampaknya menjadi tak terkontrol, menjadi dunia yang lari tunggang langgang (runaway world). Proses globalisasi membentuk corak masyarakat yang penuh risiko. Capaian-capaian ilmu pengetahuan dan teknologi manusia memang telah sanggup mengantarkan manusia pada status ontologis keserbapastian (ontological security). Namun, di sisi lain, berkat iptek pula, manusia dewasa ini terjebak dalam situasi keserbatakpastian, yang merupakan konsekuensi logis yang inheren dari sistem relasi yang diciptakan manusia sendiri (manufactured uncertainties). Relasi manusia dengan alam dan lingkungan, dengan dukungan teknologi industri yang eksploitatif, ternyata melahirkan efek-efek destruktif seperti pemanasan bumi, perusakan lapisan ozon, polusi, dan semacamnya. Risiko yang lahir dari pola-pola relasi itu tak syak lagi akan menjadi ancaman bagi keberadaan hidup manusia itu sendiri.2

Pembicaraan mengenai pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk kegiatan pembelajaran yang belakangan ini marak dilakukan dalam konteks uraian di atas seperti dimaksudkan untuk mengarahkan produk teknologi agar dapat dimanfaatkan dengan baik untuk kepentingan pengembangan pendidikan. Maksudnya, pembicaraan tentang pemanfaatan teknologi informasi untuk pembelajaran sebenarnya berlangsung di atas kesadaran bahwa bagaimanapun fungsi produk teknologi itu dapat saja “lepas kendali” dan justru bergerak di wilayah yang dipandang negatif.

Rabu, 07 Januari 2009

Welcome to My Blog

Hai..
ini tulisan pertamaku